BERITA FSH, Ruang Rapat Madya – Fakultas Syariah dan Hukum menggelar Workshop Pengisian Kelengkapan Borang Instrumen Suplemen Konversi (ISK) empat Program Studi bersama assessor internal Dr. Syahrul A’dam, M.Ag. dan Edi Sanjaya, M.SI.

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Prof. Dr. Muhammad Maksum, S.H., M.A., MDC. berharap diadakannya rapat ini dapat membantu tim pelaksana ISK Prodi menyusun borang akreditasi, “Kami harap dari proses penulisan borang hingga asesmen lapangan nanti dapat membuahkan hasil Unggul”, tegas Prof. Maksum membuka workshop siang hari ini (Selasa, 23/04/2024).

Dalam pengisian borang ISK, Edi Sanjaya, M.SI. menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara ISK Sarjana dan Magister. “Untuk Program Studi Magister dibutuhkan publikasi ilmiah mahasiswa, akan lebih bagus jika ada yang sampai Jurnal Internasional 1”, ungkapnya.

Pada workshop ini pula, dijelaskan secara detail perbedaan data Dosen Tetap dan Dosen Tetap Program Studi. Data tersebut pun harus bisa sesuai dengan yang ada pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI). Serta penjelasan mengenai aturan baru yang mana penilaian akreditasi Prodi akan ada tiga nilai yakni unggul, terakreditasi, dan tidak terakreditasi.

Adapun empat Program Studi yang mengikuti workshop ISK diantaranya; Hukum Keluarga, Hukum Tata Negara, Hukum Ekonomi Syariah, dan Magister Hukum Ekonomi Syariah.[LFM]