RAKER MCC 2025: Menyusun Langkah Strategis Menuju Keunggulan Intelektual dan Kompetitif
RAKER MCC 2025: Menyusun Langkah Strategis Menuju Keunggulan Intelektual dan Kompetitif

BERITA FSH, Teater lt.6 – MCC FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Rapat Kerja (RAKER) Tahun 2025 pada Jakarta, 17 September 2025 yang bertempat di Teater Lantai 6 Gedung FSH. Agenda ini menjadi bagian penting dalam proses perencanaan organisasi, dengan tujuan merumuskan visi, misi, arah gerak, serta program kerja MCC untuk satu periode kepengurusan ke depan.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua MCC, Wahyu Indra, yang menyampaikan pentingnya RAKER sebagai forum strategis untuk menyusun rencana kerja yang tidak hanya terarah, tetapi juga berdampak nyata.

“RAKER ini bukan hanya kewajiban administratif, melainkan ruang bagi kita untuk membangun fondasi organisasi yang kokoh. MCC adalah lembaga keilmuan yang menuntut anggotanya aktif tidak hanya secara internal, tetapi juga dalam kompetisi di tingkat nasional dan internasional,” ujar Wahyu dalam sambutannya.

MCC FSH UIN Jakarta dikenal aktif dalam tiga bidang utama, yaitu debat hukum, sidang semu (moot court), dan karya tulis ilmiah. Dalam laporan kegiatan awal, Wahyu menyampaikan bahwa dalam dua bulan kepengurusan, MCC telah berpartisipasi dalam 10 kompetisi, dengan dua di antaranya berhasil meraih prestasi:

  • Juara 1 Kompetisi Nasional Surat Dakwaan 2025 yang diselenggarakan oleh UIN Wali Songo Semarang, diikuti oleh delegasi Sultan, Cece, dan Fafa.
  • Juara 2 Debat Hukum Disporseni Universitas Terbuka 2025, dengan delegasi Allma, Alam, dan Nabiilah.

MCC juga sedang mempersiapkan tim debat untuk bertanding dalam ajang SJLF Untirta, yang akan digelar pada akhir September.

Dekan FSH UIN Jakarta, Prof. Dr. Muhammad Maksum, S.H., M.A, MDC. dalam arahannya, menekankan bahwa MCC bukan sekadar wadah prestasi, melainkan laboratorium intelektual yang mendorong tumbuhnya cara berpikir kritis dan metodologis di kalangan mahasiswa.

“MCC adalah upaya untuk membentuk cara berpikir kritis. Syariah dan hukum adalah produk pemikiran yang harus terus diperbarui seiring perkembangan masyarakat. Tanpa nalar kritis, pembaruan tidak akan pernah terjadi,” ungkap beliau.

Beliau juga menyampaikan bahwa dalam dinamika masyarakat yang global dan kompleks, mahasiswa perlu meningkatkan kualitas kajian dan tidak ragu untuk menjadi inisiator dalam menghadirkan solusi intelektual berbasis nilai dan metodologi.

Sebagai penutup, beliau menitipkan dua pesan kepada seluruh kader MCC:

  1. Bangun nalar kritis dan metodologis dalam setiap proses berpikir dan pengambilan keputusan.
  2. Tingkatkan kualitas kajian dan inisiatif di ranah global sebagai bentuk kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu hukum dan masyarakat luas.

Dengan terselenggaranya RAKER 2025, MCC diharapkan mampu menjalankan program kerja yang tidak hanya mengembangkan kapasitas akademik anggotanya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi Fakultas Syariah dan Hukum serta membawa nama baik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di tingkat nasional maupun internasional.[NA]

iuguvuif