Press Release: Silaturahim dan Bedah Buku Virtual “Qurban di Masa Pandemi-Opsi Metode HACC
Press Release: Silaturahim dan Bedah Buku Virtual “Qurban di Masa Pandemi-Opsi Metode HACC
Jakarta-Jum’at (2/7) telah berlangsung kegiatan silaturahim dan bedah buku virtual “Qurban di Masa Pandemi-Opsi Metode HACCP” melalui platform zoom. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Ilmuan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) DKI Jakarta ini bekerjasama dengan Sekolah Pascasarjana (SPS) UIN Syarif Hidayatullah dan Program Studi Magister Hukum Keluarga (MHK) serta Magister Hukum Ekonomi Syariah (MHES) UIN Syarif Hidayatullah. Seminar ini menghadirkan 3 narasumber, yaitu Ustadz Rakhmat Zailani Kiki, M.M. sebagai penulis buku Qurban di masa Pandemi-Opsi Metode HACCP, Nur Hasan Murtiaji, selaku Wapemred Republik dan Dr. Nurul Irfan, M.Ag. selaku anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Seminar dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama, penulis buku menyampaikan pentingnya ilmu dan manajemen penyelenggaraan kurban. Para penyelenggara kurban harus senantiasa diberikan bekal ilmu yang memadai tentang seluk beluk kurban dan hewan kurban dan juga keterampilan mengelola penyelenggaraan kurban sejak dari perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, pemotokan, pengepakan sampai kepada pendistribusian. Terlebih di tengah pandemic covid-19, selain fokus pada kesehatan hewan, namun juga harus memperhatikan pada kesehatan penyelenggara kurban. Para penyelenggara harus lulus rapid test dan swab test covid-19 dan penyakit menular lainnya dan mentaati prosedur dan sistem HACCP serta protocol kesehatan covid-19. Hal ini menjadi penting, karena selain sesuai syariat, namun lebih terjaga aspek higienitasnya, juga aspek kesehatan penyelenggara, agar penyembelihan hewan kurban tidak menimbulkan bencana kesehatan dengan merebaknya kluster baru penyebaran penyakit menular dari penyelenggaran kurban. Pada sesi kedua, Dr. Nurul Irfan, M.Ag., menyampaikan komentarnya mengenai buku Qurban di masa Pandemi-Opsi Metode HACCP dalam pandangan fatwa MUI, setidaknya terdapat 16 catatan penting baik dari kriteria hewan kurban, pemeriksaan hewan kurban sebelum dipotong baik pemeriksaan ante mortem (kondisi masih hidup), pemeriksaan pos mortem (kondisi setelah mati), proses distribusi, serta Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis pada Proses Pemotongan Hewan Kurban. Diakhir sesi, Nur Hasan Murtiaji, selaku Wapemred Republik menyampaikan peran media sebagai syiar umat di masa pandemic covid-19. Ketua HISSI MPW DKI Dr. Asmawi, dalam sambutannya menyebutkan pentingnya acara ilmiah, semisal bedah buku, topiknya sangat tepat dengan kondisi dan waktunya, yaitu Tata cara pemotongan hewan qurban di saat pandemi, yang sehat, dan sesuai syariah. Sumber berita: Nahrowi, Musyaffa Amin, M. Ihsan