Launching Sharia and Law Language Society: Perkuat Minat Mahasiswa FSH Lanjutkan S2 Luar Negeri
BERITA FSH, Ruang Teater lantai 2 – Wakil Dekan bidang kemahasiswaan, alumni, dan kerja sama dengan ketua program studi Ilmu Hukum, Fitria, MR., Ph.D. menginisiasi bersama pembentukan Lembaga baru Fakultas Syariah dan Hukum. Lembaga ini bergerak pada bidang Internasional dengan nama Sharia and Law Languange Society (SLLS). Dibentuknya SLLS bertujuan sebagai peta jalan mahasiswa FSH yang berminat untuk melanjutkan studi di luar negeri.
“Peta jalan yang dibentuk oleh fakultas untuk memudahkan mahasiswa memilih peminatan setelah lulus kuliah sesuai minatnya. Kami sediakan jika ingin menjadi lawyer, hakim, jaksa, pengusaha, dan saat ini bagi yang berminat kuliah di luar negeri dengan beasiswa LPDP”, ujar Wakil Dekan III Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H.
Internasionalisasi menjadi salah satu program prioritas Fakultas Syariah dan Hukum yang terus dikembangkan. Hal ini terbukti FSH yang sudah banyak melakukan kerja sama dan kolaborasi dengan beberapa instansi. Salah satunya perguruan tinggi luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, Jerman, Australi, Iran, dan negara lainnya. “Kami harap SLLS ini bisa memperkuat minat mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri sehingga bisa memperluas koneksi kita hingga tahap internasional”, harap Prof. Dr. Muhammad Maksum, S.H., M.A., MDC. selaku Dekan FSH saat mengesahkan Lembaga SLLS (Jum’at, 13/12/2024).
Pada kesempatan ini diundang tiga alumni penerima beasiswa LPDP di perguruan tinggi luar negeri, yakni Panji Ananta Puspanegara, S.H. (LPDP Japan Awardee), Ferinda Khairunnisa Fachri, S.H. (LPDP Sydney Awardee), dan Adlin Khairunnisa, S.H. (LPDP Sydney Awardee). Para pembicara membagikan pengalaman mereka terkait persiapan kuliah di luar negeri hingga mendapatkan beasiswa LPDP.
“Kemampuan Bahasa sangat diperlukan, jadi teman-teman bisa mulai belajar Bahasa Inggris untuk persiapan kuliah terutama untuk toefl atau ielts yang menjadi syarat utama dalam beasiswa luar negeri”, pesan Ferinda. Selanjutnya Panji juga menambahkan bahwa kemampuan Bahasa Inggris yang dimiliki bisa terus dikembangkan dan digunakan dengan melanjutkan kuliah S2 di luar negeri.
Selain persiapan Bahasa, Adlin menyampaikan bahwa dibutuhkan mental dan kepercayaan diri untuk kuliah di luar negeri dengan beasiswa. “Apalagi LPDP ini memiliki banyak saingan, tetapi kita harus tetap confident dengan mempersiapkan semuanya dengan baik”, ujar penerima beasiswa LPDP yang diterima 3 Universitas terkemuka di dunia.[LFM]