Hari Kedua Coaching Clinic FSH: Menulis Artikel Ilmiah Hukum untuk Publikasi Global
Hari Kedua Coaching Clinic FSH: Menulis Artikel Ilmiah Hukum untuk Publikasi Global

Berita FSH, Ruang Meeting Lt.2 - Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melanjutkan rangkaian kegiatan Coaching Clinic dengan menghadirkan Dr. Lilis Mulyani dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai narasumber.
Kegiatan bertema “Penulisan Artikel Ilmiah Hukum untuk Publikasi Global” ini dipandu oleh Masyrofah sebagai moderator dan diikuti oleh dosen serta peneliti di lingkungan FSH.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 23 Oktober 2025, ini berfokus pada empat aspek penting dalam penulisan artikel ilmiah, yakni academic writing, pembangunan argumentasi dan kerangka tulisan, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung proses penulisan, serta strategi publikasi di jurnal bereputasi internasional.

Dalam pemaparannya, Dr. Lilis menekankan bahwa kualitas karya ilmiah tidak hanya diukur dari isi penelitian, tetapi juga dari kesesuaian antara judul, substansi, dan tujuan publikasi. Integritas publikasi, menurutnya, turut menentukan reputasi institusi akademik. “Kesesuaian antara topik dan kanal publikasi menunjukkan profesionalitas akademik penulis sekaligus menjaga nama baik lembaga,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa integritas publikasi ilmiah merupakan isu serius di tingkat nasional. Indonesia saat ini berada pada watch list kuning untuk bidang keilmuan terkait STEM, dan daftar merah untuk bidang multidisiplin, akibat meningkatnya jumlah publikasi yang ditarik kembali karena pelanggaran akademik seperti manipulasi data, plagiarisme, dan intervensi riset.

Dampak dari publikasi yang tidak bereputasi, lanjutnya, sangat merugikan dunia akademik. Selain merusak kepercayaan publik terhadap sains, hal ini juga dapat menyebabkan kesalahan kebijakan publik dan menurunkan kemampuan akademisi dalam menjawab tantangan sosial maupun lingkungan di masa depan.

Dalam sesi diskusi, Nahrowi menanyakan tentang pemanfaatan data hukum seperti perundang-undangan atau Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam penulisan artikel pidana. Menanggapi hal tersebut, Dr. Lilis menegaskan bahwa penelitian berbasis data non-publik tetap memerlukan etik klirens, sedangkan penelitian yang menggunakan data publik dapat dilakukan dengan tetap menjaga kerahasiaan informasi pribadi.

Menyoroti penggunaan AI dalam penulisan ilmiah, Dr. Lilis mengingatkan bahwa teknologi tersebut sebaiknya hanya dijadikan alat bantu. “AI dapat membantu mengategorikan dan menyusun literatur, tetapi hasilnya sering kali bersifat generik dan bisa menimbulkan bias. Peneliti harus tetap menjadi pengendali utama dalam proses berpikir dan menulis,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kapasitas dosen dan peneliti dalam menghasilkan karya ilmiah yang berintegritas, beretika, dan berdaya saing global.(Nsc)

cc 1.1

cc 1.3

cc 1.4