BERITA FSH, Ruang Rapat Madya – Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menerima kunjungan studi banding dari Fakultas Syariah dan Hukum UIN Mataram pada Kamis (30/10). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi akademik serta melakukan benchmarking terkait persiapan akreditasi internasional ACQUIN (Accreditation, Certification, and Quality Assurance Institute).

Rombongan FSH UIN Mataram dipimpin oleh Dr. Moh. Asyqil Amrullah, dosen Hukum Ekonomi Syariah (HES) sekaligus mantan Dekan FSH UIN Mataram. Turut hadir pula Dr. KH. Syukri (Kaprodi S2 Hukum Keluarga Islam), Syafullah Hanafi (dosen HES), Dr. Jaya Mihaja (mantan Sekprodi HES), serta Fariz Al Husni (Sekretaris Prodi Hukum Bisnis).

Dalam sambutannya, Dekan FSH UIN Jakarta, Prof. Dr. Muhammad Maksum, S.H., M.A., MDC., menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kunjungan FSH UIN Mataram. Ia menegaskan bahwa hubungan antarfakultas di lingkungan PTKIN harus terus diperkuat melalui sinergi dan semangat untuk maju bersama.

“FSH UIN Jakarta saat ini telah memperoleh akreditasi Unggul dan sedang bersiap menuju akreditasi internasional ACQUIN. Namun pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan pijakan untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing global. Kami sangat terbuka untuk berbagi pengalaman, sekaligus belajar dari teman-teman FSH UIN Mataram,” ujar Dekan FSH UIN Jakarta dalam sambutannya.

Sementara itu, Dr. Moh. Asyqil Amrullah menyampaikan terima kasih atas sambutan yang hangat dari FSH UIN Jakarta.

“Kami datang dengan semangat belajar dan ingin menimba pengalaman dari FSH UIN Jakarta yang telah lebih dahulu melangkah dalam persiapan akreditasi internasional. Harapannya, FSH UIN Mataram juga dapat menapaki jejak yang sama menuju pengakuan ACQUIN,” ujarnya.

Pada sesi diskusi, para dosen FSH UIN Jakarta berbagi pengalaman mengenai strategi dan langkah-langkah implementasi standar internasional dalam proses akreditasi. Dr. Windy Triana menekankan pentingnya penyusunan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) yang mengedepankan unsur internasional dan fasilitas pembelajaran inklusif.

“Fasilitas kampus harus ramah difabel dan mendukung kebutuhan kurikulum internasional. Selain itu, pembuatan modul handbook menjadi pekerjaan penting dalam penyempurnaan standar ACQUIN,” jelasnya.

Senada dengan itu, Ibu Sri Hidayati menambahkan bahwa revisi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sesuai pendekatan OBE menjadi bagian krusial dalam penyelarasan mutu kurikulum.

Kegiatan diakhiri dengan diskusi bersama antara FSH UIN Mataram dan FSH UIN Jakarta, yang membahas berbagai aspek teknis dan strategis dalam persiapan akreditasi ACQUIN, termasuk penyusunan dokumen, sistem penjaminan mutu, serta strategi internasionalisasi fakultas. Diskusi berlangsung hangat dan produktif, menandai komitmen kedua fakultas untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan hukum dan syariah di Indonesia.[NA]