FSH UIN Jakarta Gelar POST 9th ICLJ Research & Writing Club: Dalami Filologi dan Strategi Publikasi Ilmiah
FSH UIN Jakarta Gelar POST 9th ICLJ Research & Writing Club: Dalami Filologi dan Strategi Publikasi Ilmiah

BERITA FSH, Ruang Rapat Madya - Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan POST 9th ICLJ Research & Writing Club, sebuah kegiatan peningkatan kapasitas riset dan penulisan ilmiah bagi sivitas akademika. Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri yang membahas pendekatan filologi, tantangan publikasi jurnal internasional, serta penguatan penelitian di lingkungan perguruan tinggi. (Selasa, 11 November 2025)

Pemateri pertama, Dr. Alfan Firmanti, M.Si. dari National Research and Innovation Agency (BRIN), menyampaikan materi berjudul “Pendekatan Filologi: Naskah Kuno dalam Penelitian Hukum Islam.” Ia menjelaskan bahwa tujuan utama filologi adalah menyajikan kembali teks-teks terdahulu secara tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dr. Alfan mengungkapkan bahwa dari sekitar 11 ribu naskah kuno yang terdata di Indonesia, 80% di antaranya memuat kandungan keislaman. Namun, ia menyoroti bahwa naskah-naskah tersebut lebih sering diperlakukan sebagai naskah pusaka, bukan sebagai naskah pustaka yang terbuka untuk penelitian ilmiah. Ia juga menyinggung komunitas jamaah tarajumah rifa’iyah sebagai salah satu kelompok yang turut menjaga tradisi naskah keagamaan.

Dalam penulisan ilmiah, Dr. Alfan menekankan bahwa peneliti tidak selalu harus menyebut “metode filologi” secara eksplisit. Fokus yang lebih penting adalah ketepatan pengolahan teks. Menurutnya, menyematkan istilah filologi justru kerap membuat penelitian terkesan lebih sulit atau terbebani secara metodologis.

Sesi berikutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Moh. Norhusairi bin Mat Hussin dari University Malaya. Ia membahas secara komprehensif tentang tantangan menulis artikel ilmiah serta kesulitan yang dihadapi penulis dalam proses publikasi jurnal.

Prof. Norhusairi menguraikan beberapa tantangan penulisan, seperti:

  • Kesulitan mengekspresikan ide kompleks dalam bahasa akademik yang jelas.
  • Struktur argumen yang lemah atau alur tulisan yang tidak logis.
  • Tinjauan pustaka yang terbatas serta kerangka teori yang tidak memadai.
  • Kesalahan kutipan dan referensi yang tidak konsisten.
  • Ketidaksesuaian format penulisan dengan standar jurnal.

Ia juga menyoroti tantangan memilih jurnal yang tepat. Banyak penulis yang keliru mengirimkan naskah ke jurnal yang tidak sesuai lingkup keilmuan, terjebak pada jurnal predator, atau memilih jurnal berdampak rendah sehingga visibilitas karya menjadi kurang maksimal. Karena itu, ia menekankan pentingnya memeriksa kredibilitas jurnal melalui Scimago Journal Rank (SJR) atau Directory of Open Access Journals (DOAJ).

Dalam aspek etika publikasi, Prof. Norhusairi memberi perhatian pada risiko plagiarisme (termasuk plagiarisme diri), perselisihan kepenulisan, pengajuan ganda, hingga manipulasi data. Sementara itu, hambatan seperti tingginya Article Processing Charge (APC) dan akses terbatas ke basis data berbayar juga menjadi tantangan bagi banyak peneliti. Ia mendorong akademisi untuk memanfaatkan jurnal yang menawarkan pengabaian biaya atau dukungan institusional untuk publikasi akses terbuka.

Kegiatan kemudian ditutup dengan pemaparan dari Abbas Al Jauhari, M.Si. dari Center for Islamic and Indonesian State Studies (PSIK) yang memberikan refleksi sekaligus penguatan mengenai pentingnya budaya riset di lingkungan akademik, terutama dalam bidang studi keislaman dan kenegaraan.

Melalui POST 9th ICLJ Research & Writing Club ini, FSH UIN Jakarta berharap dapat memperluas wawasan peneliti, meningkatkan kemampuan menulis artikel ilmiah, serta mendorong publikasi yang berkualitas dan berintegritas pada tingkat nasional maupun internasional.[NA]

Untitled (800 x 500 px)-5Untitled (800 x 500 px)-4

Untitled (800 x 500 px)-3Untitled (800 x 500 px)-2