FSH UIN Jakarta Gelar Matrikulasi Magister dan Doktor: Merajut Integrasi Ilmu Hukum dan Syariah Menuju Kajian Global
BERITA FSH, Teater lt. 2 - Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar kegiatan matrikulasi bagi mahasiswa baru Program Magister dan Doktor. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membekali peserta dengan wawasan akademik lintas disiplin yang menjadi ciri khas integrasi keilmuan di lingkungan UIN Jakarta. Kegiatan ini mengundang dua narasumber yaitu Prof. Sulistyowati Irianto, M.A., Guru Besar FH Universitas Indonesia dan Ibu Dr. Wirdyaningsih, SH..,M.H., Dosen FH Universitas Indonesia. Hadir para Pimpinan FSH UIN Jakarta, juga Ketua prodi serta Sekretaris Prodi Magister Hukum Keluarga, Magister Hukum Ekonomi Syariah dan Doktor Ilmu Syariah. (Senin, 29 September 2025)
Dekan FSH, Prof. Dr. Muhammad Maksum, S.H., M.A., MDC., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan narasumber, khususnya kepada Prof. Sulistyowati Irianto dan Dr. Wirdyaningsih yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan kuliah umum.
"Ini adalah PR besar bagi kita semua, Kita punya mandat besar untuk mengintegrasikan ilmu hukum dan syariah. Mahasiswa di sini harus belajar keduanya, karena realitas hukum hari ini tidak cukup dipahami secara tekstual, tetapi harus dilihat bagaimana ia dipraktikkan di tengah masyarakat," Ujarnya dalam sambutan.
Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya memperluas perspektif keilmuan. "Kita tidak hanya fokus pada urusan domestik, tapi bagaimana membawa kajian kita ke tingkat global. Kita harus menyusun puzzle hukum ini agar ke depan sistem hukum yang kita bangun semakin kuat dan kontekstual," ujarnya.
Sementara itu, Prof. Sulistyowati Irianto dalam kuliah umumnya menekankan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam studi hukum. Ia menyampaikan materi bertajuk "Metodologi Penelitian Hukum Modern", yang mengajak peserta melihat hukum bukan hanya dari sisi kepastian, melainkan sebagai sistem kompleks yang dipengaruhi oleh dinamika politik dan ekonomi.
"Kalau politiknya busuk, ekonominya juga akan busuk," ujar Prof. Sulistyowati. "Indonesia adalah laboratorium yang sangat menarik untuk mengkritisi hukum. Jangan hanya membahas kepastian hukum, tapi pelajari bagaimana hukum berkembang, termasuk hukum internasional dan post-kolonialisme."
Ia juga menyoroti pentingnya independensi hukum di tengah tekanan global. "Hakim-hakim di seluruh dunia berjuang mati-matian untuk menjaga independensinya," katanya.
Menutup sesi, Dr. Wirdyaningsih, SH., M.H. menyampaikan pentingnya integrasi pendekatan hukum dan syariah dalam penelitian, khususnya dalam bidang ekonomi Islam dan hukum keluarga global. Menurutnya, pendekatan integratif ini tidak hanya penting dari sisi akademik, tetapi juga sebagai pijakan dalam membangun sistem hukum yang responsif terhadap dinamika masyarakat Muslim global.
Kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi para mahasiswa dalam menjalani proses akademik di jenjang pascasarjana FSH UIN Jakarta, serta memperkuat posisi kampus sebagai pusat keilmuan yang mampu menjembatani antara tradisi keilmuan Islam dan tantangan hukum kontemporer.[NA]