FSH Gelar Coaching Clinic: Strategi Menulis Proposal Penelitian dan Artikel Jurnal Internasional
FSH Gelar Coaching Clinic: Strategi Menulis Proposal Penelitian dan Artikel Jurnal Internasional

Berita FSH, Ruang Meeting Lt.2 - Rabu, 22 Oktober 2025 Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan kegiatan Coaching Clinic bertema “Dari Gagasan ke Tulisan: Strategi Menulis Proposal Penelitian dan Artikel Jurnal Internasional yang Unggul”.
Kegiatan ini menghadirkan Haula Noor, Ph.D, Co-Director Center of Islam and Global Challenges sekaligus Visiting Fellow di ISEAS Yusof Ishak Institute, sebagai narasumber utama, dan dimoderatori oleh Dr. Windy Triana.

Dalam paparannya, Haula Noor menjelaskan bahwa peneliti perlu memahami karakteristik pemberi dana sebelum menyusun proposal penelitian. Ia membagi sumber pendanaan ke dalam tiga kategori utama, yakni pendanaan berbasis universitas (university-based funding), pendanaan luar negeri (overseas funding), dan pendanaan pemerintah (government-based funding).
Setiap jenis pendanaan memiliki tujuan dan fokus berbeda, mulai dari peningkatan kapasitas dosen hingga dukungan terhadap isu-isu global dan kebijakan nasional.

Haula Noor juga memaparkan sejumlah strategi untuk menghasilkan proposal yang menarik dan persuasif. Proposal yang baik, menurutnya, harus disusun dengan bahasa yang jelas, aktif, dan percaya diri. Peneliti perlu menunjukkan signifikansi masalah, menyesuaikan tujuan penelitian dengan misi pemberi dana, serta menampilkan kontribusi dan dampak riset terhadap pengembangan pengetahuan dan kebijakan publik.

“Proposal penelitian bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga kemampuan membangun narasi yang meyakinkan. Studi yang kuat harus berangkat dari pertanyaan riset yang jelas dan relevan,” ungkapnya.

Selain membahas strategi penulisan proposal, Haula Noor menekankan pentingnya penyusunan tinjauan pustaka (literature review) yang solid. Peneliti harus mampu mengidentifikasi kesenjangan penelitian (research gap), memperbarui referensi terkini, serta mengartikulasikan fenomena yang ditemukan dalam konteks keilmuan yang lebih luas.

Topik lain yang mendapat perhatian dalam kegiatan ini adalah Etik Klirens Penelitian (Ethical Clearance). Dalam sesi tersebut, Dr. Bambang Suryadi dan Dr. Mutiara Pratiwi menjelaskan bahwa Fakultas Syariah dan Hukum kini telah memiliki Komite Etik Penelitian (KEP) sebagai lembaga yang memastikan seluruh penelitian di lingkungan FSH memenuhi standar etika. KEP FSH merupakan yang pertama dibentuk di lingkungan PTKIN, dengan fokus pada perlindungan hak asasi manusia, hewan, serta integritas penelitian.

Komite Etik bertugas menilai kelayakan etik sebelum penelitian dilaksanakan, bukan setelahnya. Penelitian yang melibatkan manusia, hewan, atau data sensitif wajib melalui proses etik klirens terlebih dahulu. Sementara itu, penelitian teoritis yang tidak memiliki risiko terhadap subjek hidup tidak diwajibkan.

Dalam diskusi yang berlangsung interaktif, peserta juga menanyakan tentang cara mengangkat fenomena sehari-hari menjadi topik penelitian akademik, termasuk isu sertifikasi halal, regulasi, dan problem sosial kontemporer. Haula Noor menegaskan bahwa setiap isu dapat dikembangkan menjadi riset ilmiah selama memiliki dasar teori dan relevansi akademik yang kuat.

Menutup kegiatan, Prof. Dr. Halim menekankan pentingnya menjaga integritas akademik dan memastikan Komite Etik Penelitian bekerja secara independen tanpa intervensi. Prof. Bambang Suryadi menambahkan bahwa meskipun secara administratif KEP masih berada di bawah LP2M, pelaksanaan etik penelitian dilakukan secara profesional dan bebas dari kepentingan pihak mana pun.

Melalui kegiatan ini, FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menegaskan komitmennya untuk terus mendorong budaya riset yang bermutu, beretika, dan berdaya saing internasional di kalangan dosen maupun mahasiswa.(NSC)

cc 2

cc 3

cc 4

cc 5