Dosen FSH UIN Jakarta Soroti Peran Kampus dalam Ketenagakerjaan Inklusif bagi Tunanetra
BERITA FSH, Jakarta - Yayasan Mitra Netra menyelenggarakan Jakarta Employment Forum for the Blind 2025 bertajuk “Career Connect, Independent and Empowered” pada 11 Desember 2025 di The Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat. Kegiatan ini menjadi forum pertama di Indonesia yang secara khusus membahas penguatan akses ketenagakerjaan formal bagi tunanetra lulusan perguruan tinggi.
Forum ini dihadiri sekitar 70 peserta dari berbagai pemangku kepentingan, meliputi Kementerian Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja, Kementerian PAN RB, Badan Kepegawaian Negara, perusahaan, perguruan tinggi, organisasi tunanetra nasional, serta mahasiswa dan pekerja tunanetra. Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Direktur Penempatan Tenaga Kerja Khusus Kementerian Tenaga Kerja Anggun Sintana diagendakan memberikan sambutan kunci.
Salah satu pembicara, Rayhan Naufaldi Hidayat, Staf Pengajar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengatakan sebagai pegiat kesetaraan hak disabilitas di lingkungan akademik, bersama kelompok pegiat lainnya, dia terus mengInisiasi aksesibilitas di lingkungan kepada civitas kampus agar tercipta lingkungan kerja yang inklusif, adaptif dan akomodatif.
“Satu hal yang saya apresiasi adalah perspektif yang terbuka dari berbagai stakeholders di lingkungan kampus atas kemampuan dan keterbatasan yang dihadapi para penyandang disabilitas, sehingga senantiasa menciptakan lingkungan kerja yang ramah, kondusif, sesuai dengan keterbatasan fisik yang harus dihadapi, tanpa adanya diskriminasi,” ujarnya.
Dalam forum ini, Mitra Netra juga meluncurkan Direktori Pekerjaan Tunanetra Indonesia dan Panduan Perekrutan Tenaga Kerja Tunanetra sebagai instrumen pendukung bagi perusahaan dan institusi dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang inklusif. Kedua instrumen tersebut diharapkan dapat menjawab keraguan pemberi kerja serta membuka lebih banyak peluang kerja formal bagi tunanetra.
Melalui kegiatan ini, Mitra Netra mengajak perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha untuk bersinergi mendukung transisi lulusan tunanetra dari dunia pendidikan ke dunia kerja formal, sejalan dengan semangat mewujudkan masyarakat dan kota yang inklusif.[NA]

