Bukan Sekadar Kuliah, Tapi Juga Titipan Amanah Orang Tua
Selasa, 26 Agustus 2025. Tradisi memasrahkan santri kepada kyai lumrah dilakukan di lingkungan pesantren. Di awal masuk pondok, orang tua mengunjungi Kyai dan menyampaikan maksud dan tujuan yaitu menyerahkan anaknya untuk dididik di pesantren. Ini adalah ritual untuk melimpahkan tanggung jawab pendidikan dari orang tua kepada Kyai. Maksud pelimpahan ini tugas pendidikan dan pengawasan anak kepada Kyai yang berlangsung 24 jam penuh.
Hal ini tidak banyak dilakukan di perguruan tinggi. Di FSH ada kegiatan pertemuan antara FSH dan orang tua mahasiswa baru. Pertemuan ini menginfokan tujuan dan kegiatan di kampus. Termasuk pula informasi tentang lulusan dan hak dan kewajiban kedua belah pihak. Orang tua dapat mengajukan pertanyaan atau usulan dalam pertemuan itu. Namun tidak ada pemasrahan mahasiswa selama kegiatan.
Meski begitu, beberapa orang tua menyambangi FSH untuk melakukan hal serupa. Mereka bertemu dengan Dekan dan memohon agar anaknya dididik dengan sebaik mungkin. Di antara mereka Irma Irayanti, MA., dosen IAIN Kendari dan Dr. Sri Armaini Ketua Pengadilan Agama Langkat Sumatera Utara. Ibu Irma datang bersama putrinya yang diterima di FSH. Adapun Ibu Sri datang sendiri karena putrinya sedang mengikuti kegiatan PBAK. Keduanya datang dari ujung utara dan timur Indonesia. Mereka bahagia putrinya diterima di kampus yang menurutnya sangat dibanggakan oleh banyak pihak. Ibu Sri juga menyerahkan hadiah buku karyanya untuk perpustakaan FSH. Dekan FSH, Muhammad Maksum, yang menyambut mereka menyampaikan Selamat atas kesuksesan putrinya yang diterima di FSH melalui seleksi yang ketat. FSH bertekad memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka dan beikhtiar secara bersama-sama mewujudkan harapan dan mimpinya.[MM]